Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu dari sepuluh provinsi dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia, yakni sebesar 2,66% year on year (yoy). Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi 2023 secara virtual pada Senin, 4 Desember 2023.
Penjabat Gubernur NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si, mengungkapkan kepuasannya, menyatakan, “Alhamdulillah, tingkat inflasi bulanan NTB berada di bawah rata-rata nasional, yakni sebesar 0,34%.” Ungkapannya tersebut dilontarkan setelah mengikuti rapat di Pendopo Timur.
Miq Gite menjelaskan bahwa pengendalian inflasi di NTB merupakan hasil dari upaya kolaboratif Pemerintah Provinsi NTB melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB, yang bekerja sama dengan TPID di tingkat kabupaten dan kota. Berbagai langkah telah diambil untuk mengatasi inflasi dengan menerapkan strategi 4 K, yaitu memastikan ketersediaan stok pangan, kelancaran distribusi rantai pasok pangan, menjaga keterjangkauan harga pangan, dan melakukan komunikasi yang efektif.
Masyarakat juga diminta agar tetap tenang dan mendapatkan informasi yang benar melalui penyampaian harga-harga bahan pokok melalui media elektronik seperti Radio Republik Indonesia (RRI) dan media sosial tim TPID.
Miq Gite melanjutkan, melalui gerakan Jumat Salam, pemerintah juga menerapkan strategi 4 K. Pemerintah turun ke desa-desa dengan memberikan edukasi tentang berbelanja bijak, mengadakan bazar pangan murah, serta mengajak pejabat dan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN untuk berbelanja di warung-warung masyarakat, sekaligus sebagai ajang silaturahmi dan sinergi program dan kegiatan Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota.