IKN (analisisntb.com) – Dua pelajar dari NTB resmi dilantik sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024. Upacara pengukuhan berlangsung pada Selasa sore, 13 Agustus 2024, di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kedua pelajar tersebut adalah Amna Kayla dari Kabupaten Sumbawa Barat (MAN 1 Sumbawa Barat) dan Muhammad Raihan Ammar Firdaus dari Lombok Tengah (SMAN 1 Praya).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung mengukuhkan kedua pelajar tersebut, bersama 74 anggota Paskibraka Nasional 2024 lainnya, di Istana Negara, IKN. “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, saya kukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Pusat 2024 yang akan bertugas di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, pada 17 Agustus 2024,” ucapnya dalam siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 14 Agustus 2024.
Presiden Jokowi berharap para pelajar yang menjadi Paskibraka Nasional 2024 dapat menjalankan tugasnya dengan baik saat upacara 17 Agustus mendatang. “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam menjalankan tugas negara,” harap Jokowi.
Kepala SMAN 1 Praya, Kadian, menyampaikan rasa bangganya karena salah satu siswa dari sekolahnya terpilih untuk mewakili NTB sebagai Paskibraka Nasional 2024. “Alhamdulillah, siswa SMAN 1 Praya, M. Raihan Ammar Firdaus, dapat mewakili Provinsi NTB sebagai Paskibraka Nasional 2024. Semoga prestasi ini dapat memotivasi siswa lainnya untuk terus berprestasi,” ujarnya kepada NTBSatu, hari ini.
Proses Seleksi Paskibraka Nasional
Sebagai informasi, kedua pelajar asal NTB yang terpilih sebagai Paskibraka Nasional 2024 telah menjalani proses seleksi yang dimulai sejak Februari. Seleksi ini diadakan dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
Pada seleksi tingkat provinsi, setiap kabupaten/kota di NTB dapat mengirim maksimal empat perwakilan, yang terdiri dari dua putra dan dua putri. Pada seleksi tingkat nasional, setiap provinsi, termasuk NTB, juga dapat mengirim maksimal empat orang yang terdiri dari dua putra dan dua putri.
Tahapan seleksi meliputi penilaian postur tubuh (minimal 170 cm untuk putra dan 165 cm untuk putri), kemampuan dalam peraturan baris-berbaris (PBB), serta tes wawasan kebangsaan (TWK) dan tes intelegensia umum (TIU).