NTB (analisisntb.com) – Dalam perkembangan politik yang mengejutkan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sebuah video viral di media sosial menunjukkan pengunduran diri Haji Anwar H Hamzah, Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Kabupaten Bima, dari Tim Pemenangan Rohmi Firin.
Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik tersebut, Haji Anwar terlihat dengan tegas menyampaikan pengunduran dirinya bersama seluruh pengurus NWDI Kabupaten Bima.
Mereka tidak hanya mengundurkan diri, tetapi juga secara terbuka mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Dr. H. Zulkeiflimansyah SE MSc dan H. Suhaili Fadhil Tohir, yang dikenal dengan nama “ZulUhel.”
Pernyataan Pengunduran Diri dan Pencabutan Spanduk
Video yang diunggah pada Selasa, 3 September 2024, dimulai dengan ucapan salam dari Haji Anwar H Hamzah.
Dalam video tersebut, ia mengenakan pakaian sederhana yang penuh simbolisme, dengan latar belakang spanduk besar yang menampilkan nama pasangan Rohmi Firin. Dengan suara penuh keyakinan, Haji Anwar menyatakan:
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya H Anwar H Hamzah, Ketua Umum NWDI Kabupaten Bima, bersama seluruh Pengurus Kecamatan NWDI Kabupaten Bima menyatakan mundur dari tim Rohmi Firin dan bergabung dengan Tim ZulUhel, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2024-2029. Kami siap mendukung mereka sepenuhnya hingga menang,” ujarnya.
Setelah menyampaikan pernyataannya, Haji Anwar, dibantu oleh dua orang lainnya yang juga merupakan bagian dari timnya, mencabut spanduk Rohmi Firin yang berukuran 1×3 meter dari tempatnya.
Spanduk tersebut dipasang di depan gerbang rumah Haji Anwar, yang selama ini digunakan sebagai sekretariat relawan pemenangan Rohmi Firin.
Alasan Pengunduran Diri dan Dukungan untuk ZulUhel
Meskipun video tersebut menampilkan aksi pengunduran diri yang simbolis dan berani, Haji Anwar tidak memberikan rincian mengenai alasan di balik keputusannya itu.
Pernyataan pengunduran dirinya ini sebelumnya sempat menarik perhatian publik dan dianggap sebagai momen penting dalam kampanye pasangan calon tersebut.
H Anwar H Hamzah tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik pengunduran dirinya dari Tim Pemenangan Rohmi Firin.
Haji Anwar lebih memilih untuk menyampaikan pesan singkat yang menegaskan dukungannya kepada pasangan ZulUhel, tanpa memberikan detail mengenai konflik atau ketidaksepakatan internal yang mungkin terjadi.
Dalam pernyataannya, Haji Anwar juga menekankan bahwa pengurus NWDI Kabupaten Bima, yang dipimpinnya, memiliki sekitar 2.200 relawan yang kini siap mendukung dan memenangkan pasangan ZulUhel.
Hal ini menunjukkan bahwa pengunduran diri ini tidak hanya berdampak pada struktur organisasi kampanye, tetapi juga mengubah dinamika politik yang mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di NTB.
Implikasi Politik di NTB
Langkah yang diambil oleh Haji Anwar H Hamzah dan pengurus NWDI Kabupaten Bima ini tentu memiliki implikasi politik yang signifikan, terutama dalam konteks Pilgub NTB 2024.
NWDI adalah salah satu organisasi massa Islam yang memiliki pengaruh besar di Bima dan wilayah lainnya di NTB. Dukungan dari organisasi ini tentu akan menjadi kekuatan tambahan bagi pasangan calon yang menerimanya.
Pasangan ZulUhel, yang kini didukung oleh Haji Anwar dan timnya, tampaknya mendapatkan dorongan baru dalam persaingan politik menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Dr. H. Zulkeiflimansyah SE MSc, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur NTB, dikenal memiliki basis massa yang kuat, terutama di Sumbawa dan Bima, sementara H. Suhaili Fadhil Tohir adalah tokoh yang dihormati dan memiliki basis dukungan yang besar di Lombok.
Pergeseran dukungan ini diperkirakan akan memperkuat posisi ZulUhel, terutama di Kabupaten Bima, yang merupakan salah satu wilayah penting dalam perolehan suara di Pilgub NTB.
Di sisi lain, pasangan Rohmi Firin, yang sebelumnya didukung oleh NWDI Kabupaten Bima, kini harus menyusun strategi baru untuk mempertahankan atau merebut kembali dukungan di wilayah tersebut.
Reaksi Publik dan Prediksi Kampanye Selanjutnya
Video pengunduran diri ini dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi topik perbincangan di kalangan masyarakat Bima dan NTB secara umum.
Reaksi publik pun beragam, dengan sebagian masyarakat mengapresiasi langkah Haji Anwar yang dianggap berani dan jujur, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen awal.
Di sisi lain, tim kampanye Rohmi Firin hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait pengunduran diri ini. Publik masih menunggu tanggapan resmi dari tim tersebut, serta langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mengatasi dampak dari eksodus pengurus NWDI Kabupaten Bima.
Pengamat politik lokal menilai bahwa peristiwa ini dapat mempengaruhi dinamika kampanye di NTB, khususnya di Kabupaten Bima. Mereka memprediksi bahwa strategi kampanye akan menjadi lebih intensif, dengan masing-masing tim calon gubernur berusaha memperkuat basis dukungan mereka di wilayah-wilayah kunci.