Analisis-NTB: Mataram, NTB – Kemiri hasil panen petani Nusa Tenggara Barat kini mengukir prestasi baru. PT Mujnah Kemiri, sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia NTB, berhasil mengekspor biji kemiri senilai Rp790 juta ke Jeddah, Arab Saudi. Prosesi pelepasan ekspor berlangsung di Kantor Bank Indonesia NTB pada Senin (13/01), dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah NTB, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si, didampingi Kepala BI NTB Berry A. Harahap.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Kepala Balai Karantina, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan DPMPTSP NTB, menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap UMKM berbasis ekspor.
Sekda NTB, yang akrab disapa Miq Gite, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Mujnah. “Bu Mujnah adalah pahlawan yang membuktikan bahwa UMKM NTB mampu bertransformasi, tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tetapi juga berkelanjutan untuk pasar ekspor. Semoga ini menginspirasi pelaku UMKM lainnya,” ujarnya.
Menurut Miq Gite, keberhasilan PT Mujnah tidak lepas dari intervensi strategis Bank Indonesia NTB. Program pembinaan meliputi pelatihan, penyediaan peralatan, hingga akses pasar internasional.
Mujnah, pemilik PT Mujnah Kemiri, mengungkapkan kebanggaannya atas kontribusi yang diberikan kepada perekonomian daerah. Ia menyatakan bahwa perjalanan untuk mengembangkan kemiri hingga layak ekspor penuh tantangan, namun berkat dukungan BI NTB, pihaknya kini mampu memenuhi permintaan pasar ekspor hingga 8 ton per minggu.
“Potensi kemiri NTB sangat besar, tetapi kami berharap pemerintah daerah dapat membantu memastikan produksi hulu tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan ekspor,” kata Mujnah.
Kepala BI NTB, Berry A. Harahap, mengungkapkan bahwa NTB memiliki lahan kemiri seluas 2.254 hektar dengan hasil melimpah. Namun, kendala pada proses budidaya dan pascapanen masih menjadi tantangan utama. BI NTB pun berkomitmen untuk terus memberikan intervensi, termasuk pelatihan, studi banding ke Sulawesi Selatan, hingga pendampingan legalitas usaha dan bisnis.
Selain pasar Jeddah, permintaan kemiri NTB juga datang dari Jepang, Inggris, dan New Zealand. “Pada triwulan pertama ini, kami akan mengirimkan 3 ton kemiri ke Jepang. Dengan potensi yang ada, kami optimis NTB bisa menjadi pusat penghasil kemiri berkualitas di Indonesia,” tambah Berry.
Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah sekaligus memperkuat posisi NTB sebagai penghasil komoditas ekspor unggulan