Analisis-NTB: DOMPU, KOMPAS.com – Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), sedang menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD). Selama periode 1-22 Januari 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Dompu mencatat 35 kasus DBD, dengan dua anak di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan di puskesmas.
Korban berasal dari Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, dan Desa Karombo, Kecamatan Pekat. “Dari 35 kasus yang muncul, dua anak meninggal, dan sisanya sudah sembuh,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Maria Ulfa, Senin (27/1/2025).
Cuaca dan Kebersihan Lingkungan Jadi Faktor Utama
Maria Ulfa menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD pada awal tahun ini didorong oleh perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Faktor ini diperparah dengan kondisi lingkungan yang tidak bersih serta rendahnya kesadaran warga dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Penyebab utamanya adalah perubahan cuaca dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.
Desakan Penetapan Status KLB
Ketua Tim Kerja Program P2M Dinkes Dompu, Faisal, menyarankan agar pemerintah daerah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) untuk menangani lonjakan kasus DBD secara lebih serius.
“Menentukan dan menetapkan status KLB itu kewenangan kepala daerah, bukan Dinkes atau rumah sakit,” ujar Faisal.
Menurutnya, penetapan KLB penting untuk memaksimalkan langkah-langkah penanganan, termasuk upaya pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Langkah Preventif dan Ajakan Hidup Sehat
Saat ini, Dinkes Dompu bekerja sama dengan tim medis puskesmas di daerah terdampak untuk menggalakkan PSN. Selain itu, masyarakat didorong untuk kembali mengaktifkan program “Jumat Bersih” guna menjaga kebersihan lingkungan secara rutin.
“Kalau ini maksimal dilakukan masyarakat, penularan penyakit DBD ini pasti bisa dikendalikan dengan cepat,” tegas Faisal.
Imbauan Warga
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan bintik merah di kulit. Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika muncul gejala tersebut.
Warga juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dengan menerapkan langkah 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan nyamuk menggunakan lotion antinyamuk atau kelambu.
Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan wabah DBD ini dapat segera diatasi tanpa memakan lebih banyak korban jiwa.